Menilik Alienasi dalam Masyarakat Modern
Di era modern yang dipenuhi dengan kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang cepat, fenomena alienasi semakin menjadi perhatian dalam kajian sosiologi. Alienasi, sebuah konsep yang telah lama diperdebatkan oleh para sosiolog, mengacu pada perasaan terpisah atau terasing dari diri sendiri, pekerjaan, masyarakat, atau dunia secara umum. Dalam masyarakat modern yang terus berkembang, alienasi sering kali timbul sebagai hasil dari berbagai faktor, termasuk globalisasi, individualisasi, dan teknologi. Individu-individu cenderung merasa terisolasi dalam lautan informasi yang terus berkembang, dengan koneksi digital seringkali menggantikan interaksi sosial langsung.
Alienasi juga dapat muncul dalam konteks tempat kerja, di mana individu merasa terpisah dari nilai-nilai dan tujuan organisasi mereka, atau merasa tidak dihargai atau tidak memiliki kontrol atas pekerjaan mereka. Perasaan ini dapat menyebabkan penurunan motivasi, produktivitas, dan kepuasan kerja. Namun, alienasi tidak hanya terjadi dalam konteks individu. Masyarakat modern juga sering mengalami alienasi secara kolektif, terutama dalam hal ketidaksetaraan sosial, ketidakadilan, dan perpecahan. Ini tercermin dalam ketegangan antara kelompok-kelompok sosial, perbedaan politik, dan krisis sosial yang melanda banyak negara di seluruh dunia.
Meskipun fenomena ini sering kali kompleks dan sulit diatasi, pemahaman yang lebih baik tentang alienasi dapat membantu masyarakat dalam merancang solusi yang lebih efektif untuk mengatasi ketidaksetaraan, meningkatkan kesejahteraan individu, dan membangun hubungan sosial yang lebih kuat dan inklusif.