PPM di Desa Pasar Pedati, Fisip UNIB Sosialisasikan Smart Village

PPM di Desa Pasar Pedati, Fisip UNIB Sosialisasikan Smart Village

Dalam upaya mendorong modernisasi tata kelola pemerintahan di tingkat lokal, Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu (UNIB) kembali melaksanakan kegiatan strategis Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM). Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (02/08/2023) ini berfokus pada “Sosialisasi Smart Village” di Desa Pasar Pedati, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah.

Langkah ini merupakan manifestasi konkret dari peran perguruan tinggi sebagai center of excellence dalam mendampingi desa menghadapi tantangan pelayanan publik yang kian kompleks.

Ketua Jurusan Administrasi Publik, Suratman, S.IP., M.Si, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki dimensi keberlanjutan. Desa Pasar Pedati merupakan desa binaan yang telah menjalin kerja sama strategis dengan UNIB selama dua tahun terakhir.

“Ini adalah wujud tanggung jawab Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kami tidak hanya hadir untuk menggugurkan kewajiban, tetapi untuk memastikan adanya transfer of knowledge (transfer pengetahuan) kepada masyarakat agar tata kelola desa semakin adaptif,” ujar Suratman.

Kegiatan ini menghadirkan diskursus akademis yang aplikatif. Dr. Achmad Aminudin, M.Si, selaku narasumber utama, memaparkan berbagai best practice penyelenggaraan smart village di Indonesia sebagai benchmarking bagi Desa Pasar Pedati.

Pendalaman materi dilakukan secara panel oleh tim dosen ahli Laboratorium Administrasi Publik, yang terdiri dari Drs. Kahar Hakim, M.Si, Drs. Budiyono, M.Si, Jatmiko Yogopriyatno, S.IP, M.Si, Dra. Loesida Roeliana, M.Si, Nursanty, S.IP., M.Si, dan Yorry Hardayani, S.IP., M.Si.

Mereka membedah secara komprehensif enam pilar utama ekosistem desa cerdas, yakni:

  1. Smart People (Pembangunan sumber daya manusia)

  2. Smart Living (Kualitas hidup)

  3. Smart Environment (Lingkungan berkelanjutan)

  4. Smart Government (Tata kelola pemerintahan cerdas)

  5. Smart Economy (Ekonomi cerdas)

  6. Smart Mobility (Mobilitas dan aksesibilitas)

Kegiatan yang melibatkan 51 peserta dari unsur Aparatur Desa, BPD, PKK, dan Karang Taruna ini disambut antusias. Kepala Desa Pasar Pedati, Ramadan S, menilai pendampingan akademis ini sangat krusial di tengah tuntutan pelayanan publik yang serba cepat.

“Tuntutan penyelenggaraan layanan publik semakin kompleks. Kehadiran konsep Smart Village ini diharapkan menjadi solusi untuk mendukung percepatan pembangunan dan efisiensi birokrasi di Desa Pasar Pedati,” ungkap Ramadan.

Melalui sinergi antara dosen dan mahasiswa dalam format penyuluhan serta pendampingan ini, Jurusan Administrasi Publik UNIB berharap Desa Pasar Pedati dapat menjadi model percontohan desa yang mampu mengintegrasikan teknologi dan inovasi sosial dalam pembangunan daerah.