FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

Jurusan Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu sukses menggelar kuliah umum bertema “Pembangunan Inklusif Disabilitas” pada Selasa (27/11/2025). Kegiatan yang berlangsung pukul 08.00–11.30 WIB di Ruang Teater Gedung Kuliah Bersama (GB) 2 FISIP UNIB ini dihadiri oleh Ketua Jurusan Kesejahteraan Sosial, Desy Afrita, A.KS., MP, dosen Kesejahteraan Sosial, mahasiswa, serta perwakilan berbagai OPD di Kota Bengkulu.

Kuliah umum ini diselenggarakan oleh Jurusan Kesejahteraan Sosial bekerja sama dengan PMMI dan Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel Indonesia (SIGAB). Hadir sebagai narasumber, Dr. Suharto, P.hD, Ketua Dewan Pengurus SIGAB Indonesia, yang menyampaikan materi mengenai pentingnya membangun lingkungan sosial yang inklusif dan berkeadilan bagi penyandang disabilitas.

Acara dibuka secara resmi oleh Plt. Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP UNIB, Dr. Aries Munandar, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kuliah umum ini merupakan kesempatan berharga karena menghadirkan langsung praktisi sekaligus akademisi, yakni Ketua SIGAB Indonesia yang juga dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Beliau menambahkan bahwa isu disabilitas saat ini menjadi perhatian global seiring kuatnya tuntutan pemenuhan hak asasi manusia. Karena itu, mahasiswa diharapkan mengikuti materi dengan baik mengingat topik tersebut selaras dengan beberapa mata kuliah, yaitu Praktikum Mikro, Pekerjaan Sosial Masyarakat Multikultur, serta Pekerjaan Sosial Disabilitas. Melalui kegiatan ini, diharapkan pemahaman mahasiswa terhadap ketiga mata kuliah tersebut semakin terasah dan mendalam.

Lebih lanjut, Dr. Aries Munandar, M.Si. menyampaikan harapannya agar kerja sama FISIP UNIB dengan PMMI dan SIGAB Indonesia terus berkembang. “Kami berharap kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada penyelenggaraan kuliah umum, tetapi juga dapat diperluas melalui kegiatan pengabdian masyarakat dan penelitian bersama sebagai bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi,” ujar Wadek.

Dalam pemaparannya, Dr. Suharto menjelaskan bahwa penyandang disabilitas masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan akses, rendahnya penerimaan sosial, dan berbagai bentuk diskriminasi. Kondisi ini menunjukkan bahwa upaya mewujudkan pembangunan inklusif masih membutuhkan perhatian serius dan kolaborasi dari berbagai pihak.

Beliau juga menegaskan bahwa mahasiswa Kesejahteraan Sosial sebagai calon pekerja sosial memiliki peran strategis dalam menciptakan lingkungan yang lebih ramah dan aksesibel bagi penyandang disabilitas. Melalui pendekatan pemberdayaan, mahasiswa diharapkan mampu mendorong peningkatan kapasitas, kemandirian, serta partisipasi penyandang disabilitas dalam kehidupan sosial.

Kegiatan kuliah umum ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran dan komitmen sivitas akademika FISIP UNIB serta para mitra untuk terus memajukan kesetaraan kesempatan dan partisipasi penuh bagi penyandang disabilitas, sebagai bagian dari upaya mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.